JAMBI, IKNOne.com — Suasana mencekam acap kali dirasakan pengendara roda empat atau roda dua saat melintas di Jembatan Batanghari II.
Jembatan ini menjadi nadi perekonomian Kota Jambi dan wilayah timur Provinsi Jambi sejak diresmikan oleh Wakil Presiden RI Boediono pada tahun 2010 itu terkesan tidak terawat.
Mirisnya Pembangunan Jembatan Batanghari II ini menelan anggaran fantastis kurang lebih sebanyak Rp.125 milyar rupiah bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jambi, APBD Kota Jambi, APBD Muaro Jambi dan APBD Tanjab Timur selama tiga tahun anggaran yakni tahun 2003, 2004 dan 2005.
Namun sayang Jembatan Batanghari II yang memiliki panjang 1.400 meter dan lebar 9 meter dibangun selama delapan tahun sejak tahun 2002 dan selesai tahun 2010 itu kini tidak memiliki penerangan jalan.
Tidak hanya itu beberapa titik sambungan jalan jembatan juga mengalami kerusakan cukup dalam antara 10 hingga 20 centimeter. Pengendara roda dua atau empat perlu ekstra hati-hati saat melintas di Jembatan Batanghari II pada malam hari.
Seperti yang diungkap oleh salah seorang pengguna jalan sebut saja Saputra. Dia menghimbau penggunaan jalan roda empat atau roda dua harus hati-hati dan menjaga kecepatan karena Jembatan Batanghari II tidak memiliki penerangan pada malam hari.
“Pengendara harus hati-hati terutama motor jangan ngebut-ngebut sebab sambungan jalan jembatan dibeberapa titik sepanjang jembatan ada yang rusak dan lobangnya cukup dalam” imbuhnya. Rabu (29/03/2023). Dini hari.
Kendati demikian tidak sedikit angkutan batubara yang melintas di Jembatan Batanghari II mengalami kerusakan akibat hentakan saat melintasi lobang sambungan jembatan tersebut.(Tim)